Agama
dan Masyarakat
Secara teologis, agama di
samping menjadi keyakinan, juga memerankan dirinya sebagai sumber nilai yang
mutlak dan universal. Sebagai sebuah nilai, agama menjadi kerangka etis dalam
membangun moralitas kekuasaan dan masyarakat madani. Agama diyakini sebagai
risalah dari Tuhan yang bersifat theo-centris, sementara moralitas kekuasaan
dan masyarakat madani merupakan bagian dari antropo-centris yang menitik
beratkan pada persoalan manusia dan legitemasinya pun diperoleh dari sesamanya.
Persoalan agama, moralitas
kekuasaan dan masyarakat madani adalah persoalan manusia dan kemanusiaan. Hanya
saja, letak perbedaannya yaitu agama merupakan respons manusia terhadap
Tuhannya, sedangkan kekuasaan dan masyarakat madani merupakan respons dan tatakrama
manusia sebagai makhluk sosial dalam konteks pergumulan dengan sesamanya.